I. Pendahuluan
Sistem ini press brake adalah alat mesin yang umum digunakan dalam fabrikasi lembaran logam, yang dirancang untuk pembengkokan dan pembentukan lembaran logam. Alat ini bertujuan memberikan pembengkokan presisi pada berbagai jenis logam seperti baja, baja tahan karat). Jenis umum dari press brake adalah press brake mekanis, press brake manual, press brake hidrolik, dan press brake CNC.
Dan mesin pembengkok ini banyak digunakan di berbagai bidang seperti otomotif, dirgantara, arsitektur, dan manufaktur. Sangat penting untuk memasang press brake dengan benar. Mesin yang terpasang dengan baik tidak hanya dapat memastikan kualitas dan akurasi, tetapi juga dapat menjamin keselamatan operator.
Namun, jika press brake tidak terpasang dengan baik, dapat menghasilkan hasil pembengkokan yang tidak diinginkan, menyebabkan kerusakan mesin, dan menimbulkan risiko potensial bagi operator press brake dan mesin. Dalam pembahasan kami, kami akan membahas seluruh proses pemasangan press brake. Tonton videonya terlebih dahulu.
II. Pemasangan Press Brake
Persiapan Sebelum Pemasangan
Pilih lokasi: pilih lokasi yang menyediakan ruang yang cukup di sekitar press brake, yang dapat memastikan stabilitas dan keselamatan. Lokasi tersebut memudahkan operator untuk bekerja dan juga nyaman untuk perawatan dan pemeliharaan. Ruang yang sempit dapat menghambat alur kerja dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Pastikan fondasi yang sesuai: press brake harus dipasang pada fondasi yang kokoh untuk memastikan akurasi dan kestabilan. Fondasi dapat berupa lantai beton atau rangka yang dirancang khusus. Fondasi harus cukup kuat dan kokoh untuk menahan getaran dan beban kerja mesin.
Permukaan rata: lokasi pemasangan harus memiliki permukaan yang rata untuk mencegah getaran dan distribusi tekanan yang tidak merata selama pengoperasian press brake. Fondasi yang tidak rata dapat menyebabkan ketidaksejajaran press brake, menghasilkan pembengkokan yang tidak akurat dan meningkatkan keausan pada komponen mesin.
Fondasi yang diperkuat: gunakan fondasi beton bertulang yang mampu menopang berat press brake dan gaya operasional yang dihasilkannya. Menurut standar industri, ketebalan fondasi minimal 12 inci dengan batang baja tulangan sering direkomendasikan. Hal ini mencegah penurunan atau pergeseran yang dapat mengurangi kinerja mesin.
Verifikasi kebutuhan listrik: biasanya, press brake memerlukan pasokan listrik untuk menggerakkan motor dan pengontrolnya. Sebelum pemasangan, pastikan pasokan listrik tersedia dengan tepat sesuai kebutuhan listrik. Hal ini mungkin memerlukan kerja sama dengan pihak penyedia listrik untuk memastikan operasi mesin yang stabil.
Persyaratan listrik: Verifikasi spesifikasi pasokan listrik, seperti tegangan, fase, dan frekuensi, agar sesuai dengan kebutuhan press brake. Misalnya, jika press brake memerlukan pasokan listrik tiga fase 480V, pastikan fasilitas dapat menyediakannya tanpa membebani sirkuit yang ada.
Sirkuit khusus: Gunakan sirkuit listrik khusus untuk press brake guna mencegah gangguan pada peralatan lain dan meningkatkan keselamatan. Sirkuit khusus berarti press brake memiliki pemutus arus dan kabel sendiri, sehingga mengurangi risiko gangguan listrik.
Ventilasi: Sediakan ventilasi yang memadai untuk menghilangkan panas yang dihasilkan selama pengoperasian. Aliran udara yang baik mencegah panas berlebih dan memperpanjang umur komponen elektronik dan hidrolik. Dalam beberapa kasus, pendingin udara mungkin diperlukan untuk menjaga suhu kerja yang optimal, terutama di fasilitas yang berada di iklim yang lebih hangat.

Peralatan dan perlengkapan yang disiapkan: crane atau forklift sangat penting untuk mengoperasikan dan memposisikan lembaran logam berskala besar dan aksesori. Kunci inggris, obeng, dan alat lainnya dapat memudahkan operator melakukan perawatan rutin dengan cepat dan efisien, mengatasi masalah kecil, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Alat ukur presisi dan penggaris juga diperlukan untuk pemeriksaan ketelitian dan akurasi. Lengkapi diri Anda dengan multimeter, tester isolasi, dan alat uji listrik lainnya untuk memverifikasi integritas sambungan listrik. Pastikan semua personel yang terlibat dalam pemasangan mengenakan perlengkapan keselamatan yang sesuai, termasuk sarung tangan, kacamata pengaman, dan helm pengaman.
Pemposisian
Gunakan forklift atau crane untuk memposisikan press brake pada fondasi yang telah disiapkan sebelumnya. Pastikan peralatan pengangkat terpasang dengan aman pada titik pengangkatan mesin. Posisikan mesin press brake dengan jarak bebas yang cukup di semua sisi untuk perawatan dan pengoperasian. Misalnya, menyisakan jarak minimal 1 meter di sekitar mesin memungkinkan akses mudah bagi operator dan teknisi.
Pembongkaran kemasan
Periksa apakah ada kerusakan yang terlihat atau bagian yang hilang: setelah mesin press brake dibongkar dengan aman, periksa apakah ada penyok, goresan, atau tanda-tanda kerusakan fisik lainnya. Sangat penting untuk mencatat setiap bagian yang rusak atau hilang dan melaporkannya kepada produsen dan pemasok.
Lepaskan permukaan berlapis atau braket transportasi: sebelum mengoperasikan press brake, lepaskan permukaan yang dicat dan rak yang diperlukan ini. Harap ikuti panduan pabrikan, dan pelajari cara melindungi komponen dan perkakas.
Langkah-langkah spesifik
Langkah 1: pasang alas
Sesuai dengan model dan spesifikasi press brake, letakkan alas pada posisi yang tepat, lalu gunakan baut atau perangkat pengikat lainnya untuk mengencangkan alas ke lantai.
Langkah 2: pasang kolom
Pasang kolom pada alas. Kolom biasanya terdiri dari dua atau lebih komponen. Pasang dan rakit sesuai dengan panduan pengoperasian. Gunakan baut atau aksesori lainnya untuk mengencangkan kolom pada alas, pastikan posisinya tegak lurus dan stabil.
Langkah 3: pasang balok
Pasang balok pada kolom. Balok terdiri dari satu atau beberapa bagian balok. Pemasangan balok yang benar mengacu pada panduan pengoperasian. Gunakan baut atau bagian pengikat lainnya untuk mengencangkan balok pada kolom, pastikan posisinya mendatar dan stabil.
Langkah 4: pasang meja kerja
Letakkan meja kerja di atas alas dan pastikan sejajar dengan alas.
Langkah 5: pasang ram
Pasang ram di meja kerja, dan gunakan baut untuk menyesuaikannya ke tinggi dan posisi yang tepat.
Langkah 6: pasang punch atas

Setelah menentukan posisi perkakas di atas meja, pasang punch atas pada ram, dan gunakan baut serta bagian lainnya untuk mengencangkannya dengan kuat.
Langkah 7: pasang cetakan bawah
Pasang cetakan bawah di meja kerja, dan gunakan baut serta bagian lainnya untuk mengencangkannya dengan kuat.
Langkah 8: pasang sistem hidrolik
Pasang pompa hidrolik: sesuai referensi dari pabrikan, pasang pompa hidrolik di posisi yang tepat pada mesin press brake. Biasanya, pompa hidrolik dapat dipasang pada mesin dengan baut. Hubungkan saluran masuk dan keluar oli pada pompa hidrolik untuk memastikan sambungan yang kuat.
Pasang silinder hidrolik: pastikan posisi silinder hidrolik sesuai dengan gambar desain, dan gunakan baut untuk mengencangkan silinder pada mesin press brake. Hubungkan saluran masuk dan keluar oli pada silinder hidrolik untuk memastikan sambungan yang kuat.
Pasang katup hidrolik dan pengendali: pastikan posisi pemasangan katup hidrolik dan pengendali berdasarkan gambar desain, dan gunakan baut untuk mengencangkannya di posisi yang sesuai. Hubungkan saluran masuk dan keluar oli pada katup hidrolik dan pengendali untuk memastikan sambungan yang kuat.
Pasang tangki hidrolik dan filter: pasang tangki hidrolik dengan benar dan gunakan baut untuk mengencangkannya. Hubungkan tangki hidrolik dan filter serta pastikan sambungan yang kuat.
Pasang pipa hidrolik: berdasarkan gambar desain dan panduan pabrikan, pasang pipa hidrolik, dan hubungkan komponen hidrolik dengan pipa. Pastikan pipa hidrolik terhubung dengan kuat tanpa kebocoran, dan pasang pipa dengan benar serta kencangkan penjepitnya.
Isi oli hidrolik: berdasarkan ketentuan pabrikan, pilih oli hidrolik yang sesuai, dan tuangkan oli ke dalam tangki hingga mencapai tingkat yang disyaratkan. Nyalakan sistem hidrolik, keluarkan udara, dan periksa apakah sistem hidrolik berfungsi dengan baik atau tidak.
Langkah 9: hubungkan sistem listrik

Hubungkan sistem kelistrikan dan sumber daya, dan pastikan jalur listrik kokoh dan andal.
Sambungan daya utama: hubungkan jalur listrik utama ke stopkontak atau sakelar yang sesuai. Pastikan sambungan kokoh dan gunakan konektor listrik yang tepat.
Sambungan panel kontrol: hubungkan komponen listrik pada panel kontrol ke sumber daya utama mesin. Ini termasuk menghubungkan pengendali, tombol, lampu indikator, dan katup listrik ke kabel daya dan blok terminal yang sesuai.
Sambungan motor: hubungkan motor penggerak listrik ke sumber daya utama dan pengendali. Ini biasanya melibatkan menghubungkan kabel daya dan kontrol ke terminal yang sesuai.
Sambungan sensor dan sakelar batas: mesin press brake dilengkapi dengan sensor dan sakelar batas, yang digunakan untuk pengujian dan pengendalian proses pembengkokan, dan dapat dihubungkan ke panel kontrol dan pengendali.
Sambungan grounding: pastikan sambungan yang baik antara bagian logam dari press brake dan grounding sistem kelistrikan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan melindungi dari sengatan listrik serta penumpukan statis.
Pengujian dan debugging: setelah menyelesaikan proses di atas, perlu dilakukan pemeriksaan dan debugging. Pastikan semua komponen listrik berfungsi dengan baik dan panel kontrol dapat mengendalikan press brake dengan baik.
Langkah 10: pasang sistem back gauge
Pastikan posisi pemasangan: biasanya, back gauge harus dipasang di bagian belakang press brake untuk menopang dan memposisikan benda kerja yang akan dibengkokkan.
Pasang braket: pasang braket back gauge pada meja kerja press brake. Pastikan braket stabil dan terhubung dengan struktur produk lembaran logam ini.
Pasang batang penyangga: batang penyangga biasanya dipasang di bagian belakang atau samping mesin press brake.
Pasang rel pemandu: pastikan sejajar dengan lengan dan batang penyangga, dan kencangkan dengan kuat.
Hubungkan transmisi: hubungkan transmisi ke pengontrol atau motor. Pastikan dapat digerakkan dan disesuaikan sesuai perkiraan. Ini biasanya melibatkan pemasangan motor listrik, rantai, roda gigi, dll.
Pasang slider: pasang slider pada braket back gauge, dan pastikan pergerakannya lancar. Mungkin perlu menggunakan sekrup penyetel untuk menyesuaikan posisi dan tinggi slider.
Pasang sistem kontrol: pasang pengontrol back gauge di posisi yang tepat, dan hubungkan kabel serta sensor sesuai penjelasan dari pabrikan. Pastikan sistem kontrol dapat mengendalikan posisi slider back gauge secara akurat.

Langkah 11: Perataan dan kalibrasi
Perataan presisi
Gunakan waterpass laser atau waterpass presisi untuk memastikan press brake benar-benar rata. Periksa kerataan di beberapa titik pada mesin untuk mencapai distribusi beban yang merata. Perataan yang tepat sangat penting untuk pembengkokan yang akurat dan mengurangi tekanan mekanis pada mesin. Misalnya, letakkan waterpass di atas meja dan ram untuk memastikan keduanya sejajar.
Kalibrasi
Setelah mesin diratakan, kalibrasi komponen press brake, termasuk ram dan sistem back gauge. Kalibrasi memastikan mesin beroperasi dalam toleransi yang ditentukan, menghasilkan pembengkokan yang presisi dan konsisten. Ikuti panduan pabrikan untuk prosedur kalibrasi dan gunakan alat kalibrasi sesuai kebutuhan. Misalnya, gunakan dial indicator untuk mengukur pergerakan ram dan sesuaikan seperlunya.
Langkah 12: pemeriksaan akhir dan serah terima
Langkah pertama dari pemeriksaan akhir adalah memeriksa mesin press brake yang terpasang secara menyeluruh. Ini termasuk memeriksa semua komponen dan kinerjanya. Operator perlu memeriksa sistem hidrolik, sambungan listrik, panel kontrol, dan komponen penting lainnya untuk memastikan pemasangan yang benar tanpa kerusakan.
Jika terjadi masalah atau perbedaan, segera minta bantuan dari manajer atau pabrikan untuk menghindari masalah serius di masa depan. Selain itu, pencatatan berkas adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses serah terima. Juga, perlu mengamankan dan mengatur rencana perawatan serta informasi detail untuk memastikan perawatan dapat dilakukan segera.
Langkah 13: Perawatan dan pemecahan masalah
Perawatan
Perawatan rutin: kotoran, debu, dan serpihan yang menumpuk.
Pelumasan: terutama perhatikan sumbu, rel pemandu, komponen hidrolik, dan bagian vital lainnya.
Pemeriksaan komponen: lakukan pemeriksaan visual secara rutin terhadap komponen mesin dan ganti serta perbaiki bagian yang rusak.
Kalibrasi dan penyelarasan: pastikan press brake dapat dikalibrasi dan diselaraskan dengan benar.
Pelatihan operator: operator yang terampil dapat memperpanjang umur mesin.
Pemecahan Masalah
Penyelarasan yang salah atau tekukan yang tidak akurat: periksa adanya kerusakan, dan masalah kalibrasi pada cetakan tekuk dan punch. Ganti tepat waktu.
Kegagalan sistem hidrolik: periksa apakah pipa hidrolik, konektor, dan komponen kedap bocor atau rusak. Ganti semua bagian yang aus dan pastikan tingkat oli serta kebersihannya sesuai.
Masalah listrik: periksa sambungan listrik, sakelar, dan sensor. Cari kabel dan sambungan yang longgar atau rusak. Silakan merujuk pada panduan dan operator terampil untuk bantuan.
Kebisingan dan getaran keras: periksa apakah ada bagian yang longgar, bantalan rusak, atau bagian aus pada mesin. Kencangkan bagian yang longgar dan ganti bagian yang rusak atau aus.

III. Kesimpulan
Press brake adalah salah satu alat yang mampu menekuk bahkan lembaran logam terbesar, menjadikannya peralatan yang sangat penting dan krusial dalam proses pembentukan dan pembentukan lembaran logam.
Kesimpulannya, pemasangan press brake baru dengan benar sangat penting untuk operasi lembaran logam dan rekayasa mekanik. Hal ini memberikan dasar untuk pembengkokan yang sangat efisien dan presisi serta memastikan hasil yang diharapkan, sekaligus mengurangi potensi risiko.
IV. FAQ
1. Alat apa saja yang diperlukan untuk pemasangan press brake?
- Peralatan pengangkat: Forklift atau crane, sling, dan shackle untuk memindahkan dan memposisikan komponen.
- Alat Ukur dan Perata: Waterpass, level laser, dan dial indicator untuk perataan dan penyelarasan yang akurat.
- Peralatan Tangan: Set soket, kunci torsi, dan kunci L untuk perakitan dan pengencangan bagian.
- Peralatan Listrik dan Hidrolik: Penguji tegangan, pengukur tekanan hidrolik, dan dispenser oli untuk memeriksa sistem listrik dan hidrolik.
- Peralatan Keselamatan: Sarung tangan, kacamata pelindung, dan helm pengaman untuk keselamatan pribadi.
- Alat Kalibrasi: Busur derajat, feeler gauge, dan shim untuk penyesuaian sudut dan celah.
- Dokumentasi dan Perangkat Lunak: Manual instalasi dan perangkat lunak kalibrasi, jika berlaku.
2. Bagaimana cara memastikan press brake rata selama pemasangan?
Untuk memastikan press brake rata selama pemasangan, letakkan di atas pondasi yang stabil dan kokoh, seperti beton, dan gunakan waterpass untuk memeriksa kerataan. Sesuaikan baut perata jika penyimpangan melebihi 1-2 mm per meter. Tambahkan pelat penyangga di bawah setiap baut jika disarankan, dan pastikan mesin terpasang dengan aman. Posisikan press brake di tengah pondasi untuk mencegah pergeseran.
Periksa sambungan listrik dan hidrolik, pastikan oli hidrolik berada pada suhu yang tepat dan bebas dari gelembung. Terakhir, uji akurasi dengan memeriksa kesejajaran ram, crowning, dan penyelarasan cetakan untuk memastikan perataan dan presisi yang tepat dalam pengoperasian.
3. Bagaimana saya dapat mengoptimalkan proses pemasangan untuk mengurangi biaya dan waktu?
Untuk mengoptimalkan proses pemasangan dan mengurangi biaya serta waktu, pertimbangkan langkah-langkah berikut:
- Tetapkan Waktu Target: Tentukan waktu target untuk setiap tahap pemasangan dan pantau kinerja secara berkala untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
- Optimalkan Pengemasan dan Pengiriman: Susun komponen sesuai urutan pemasangan, pastikan bagian mudah diakses untuk meminimalkan pembongkaran dan pencarian.
- Siapkan Lokasi: Konfirmasikan kondisi penting di lokasi (misalnya listrik, gas, air, pondasi) dengan pelanggan sebelum pemasangan untuk menghindari keterlambatan.
- Terapkan SMED (Single-Minute Exchange of Die): Pisahkan tugas pengaturan press brake internal dan eksternal, sederhanakan langkah-langkah, dan kurangi penyesuaian untuk menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi.
- Gunakan Alat Penjadwalan Canggih: Alat seperti Order Slotting dan Detailed Scheduling membantu mengelola sumber daya secara efisien, memperpendek waktu tunggu, dan menangani perubahan secara efektif.
- Terapkan Praktik Lean: Gunakan teknik lean seperti pemetaan aliran nilai, 5S, dan produksi Tepat Waktu (JIT) untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan kelancaran aliran kerja.
- Otomatisasi Tugas Berulang: Gunakan otomatisasi proses robotik (RPA) dan sistem manajemen alur kerja untuk menangani tugas berulang, mengurangi pekerjaan manual dan kesalahan.
- Kembangkan Alat dan Proses Inovatif: Terapkan alat seperti uji komisioning otomatis atau gunakan robot untuk tugas berulang seperti pengeboran guna menghemat waktu dan biaya.
- Terapkan Teknologi Kelompok dan Produksi Model Campuran: Kelompokkan proses dan produk serupa untuk meminimalkan waktu pergantian dan menyeimbangkan beban kerja.















